Jumat, 28 Juni 2013

Adab Ketika Mendengar Kumandang Adzan


Adzan adalah seruan untuk segera mendirikan ibadah shalat fardhu. seorang yang menumandangkan adzan disubut juga muadzin atau yang lebih dikenal dengan "Bilal" mengambil berkat dari seorang muadzin yang bersuara merdu pada zaman Rasulullah saw yang bernama Bilal bin Rabah.

Kematian itu pasti akan datang. Hanya masa dan waktunya yang tidak kita ketahui. Coba kita amati. Mengapa kebanyakan orang yang sakaratul maut, hampir ajal tidak dapat berkata apa-apa… lidahnya kelu, keras dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan ‘sakaratul maut’.

Diriwayatkan sebuah hadis yang bermaksud: “Hendaklah kamu mendiamkan diri ketika azan, jika tidak Allah SWT akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya. “Ini jelas menunjukkan, kita disarankan agar mendiamkan diri, jangan berkata apa-apa pun semasa adzan berkumandang. Sebagai orang beragama Islam kita wajib menghormati azan. Banyak fadhilahnya. Jika lagu kebangsaan saja kita diajarkan agar berdiri tegak dan mendiamkan diri, lalu bagaimanakah sikapmu apabila mendengar adzan???

Dalam Shahih Muslim disebutkan:
“Seorang laki-laki buta berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku tidak mendapatkan orang yang menuntunku ke masjid, apakah aku memiliki rukhshah (keringanan) untuk shalat di rumahku?’ Nabi SAW bertanya kepadanya, ‘Apakah… engkau mendengar panggilan (adzan) untuk shalat?’ Ia menjawab, ‘ya’. Beliau SAW bersabda, ‘Maka penuhilah’.”

Jika orang buta yang tidak mendapatkan orang yang menuntunnya wajib shalat berjamaah, apalagi orang yang sehat, bisa melihat dan tak memiliki udzur.

2 komentar:

Like Ya sahabat... Jangan Lupa juga Isi Buku Tamunya, Biar aku Bisa Berkunjung Balik :) makasih......

×