Dalam
sebuah riwayat, disebutkan bahwa di sekeliling Ka’bah terdapat sekitar
360 berhala yang dijadikan sesembahan oleh orang orang kafir Quraisy.
Mereka senantiasa mengagungkan dan memuja berhala berhala itu. Beberapa
sahabat Nabi SAW dahulunya juga ada yang pernah menjadi Penyembah
berhala. Namun setelah datangnya Islam, mereka menyerahkan jiwa raganya
untuk berbakti dan hanya menyembah Tuan yang satu, yakni Allah SWT.
Salah seorang sahabat yang pernah menyembah berhala-berhala itu adalah Umar bin Khattab. Diceritakan, Umar terkadang tersenyum bila dia mengingat perbuatannya sebelum Islam. Ia membuat sebuah adonan dari gandum untuk dijadikan sesembahan. Namun, pada saat ia kelaparan, ia pun memotong adonan itu dan kemudian memakannya.
Berikut adalah nama-nama yang diberikan kepada berhala-berhala pada masa jahiliyah itu.
Isaf dan Nailah
Berhala ini ditempatkan di pintu Ka’bah mesjid al-Haram.
Dhaizanan
Dua buah berhala yang dijadikan sesembahan oleh Judzaimah al-Abrasy di Hirah. Ada yang mengatakan, kedua berhala ini ditempatkan oleh Al-Mundzir al-Akbar di pintu Hirah agar setiap orang yang memasuki pintu Hirah bersujud kepada keduanya untuk menguji sekaligus mengetahui kepatuhan mereka.
Hubal
Berhala ini terdapat di dalam Ka’bah.
Uqaishir
Berhala milik Qudha’ah, Lakham, dan Amilah yang terletak di jalan utama kota Syam.
Al-Jalsad
Patung ini terletak di Hadramaut. Patung ini menjadi sembahan penduduk Kindah.
Dzul-Khalashah
Terletak di Tubalah antara Makkah dan Yaman. Berhala ini sangat diagungkan oleh kaum Kats’am, Bujailahzd As-Surat, dan orang-orang Hawazin yang tinggal disekitar mereka.
Dzusy Syara
Berhala ini dimiliki oleh Ban Harits bin Mubasyir Alazadi.
Dzul Kaffai
Berhala ini dimiliki oleh Daus
A’im
Berhala ini dimiliki oleh Azd As-Surat
Uzza
Berhala ini terdapat di sebelah kanan jalan dari Makkah menuju Irak. Uzza merupakan berhala yang paling besar di kalangan kaum Quraisy.
Lata
Berhala ini terletak di Kota Thaif. Sekarang, posisinya terletak di sebelah kiri menara Mesjid Ath-Thaif.
Manah
Merupakan berhala bangsa Arab yang paling tua. Berhala ini terletak di tepi pantai wilayah al-Musyallal di Qudaid, sebuah tempat antara Makkah dan Madinah.
Nasr
Sebuah berhala yang terdapat di Yaman. Berhala ini dibuat oleh penduduk Himyar dan mereka menyembahnya di daerah Balkha’
Wadd
Berhala ini dibuat oleh Kalb di Daumatul Jandal.
Ya’uq
Berhala ini dibuat oleh kabilah Hamdan di Desa Khaiwan, dekat kota Shan’a
Yaghuts
Berhala ini dibuat oleh Suku Madzhij dan penduduk Jurasy.
Demikian pendapat syauqi.
Mengutip hadits Nabi SAW riwayat Bukhari dari sanad Ibnu Abbas, dikatakan :
“Patung-patung yang ada pad zaman Nabi Nuh AS merupakan patung-patung yang disembah pula di kalangan bangsa Arab setelah itu. Adapun Wadd adalah berhala yang disembah oleh suku Kaib di Daumatul Jandal. Suwa adalah sesembahan Hudzail. Yaguts sesembahan suku Murad, kemudian berpindah ke Bani Ghatifdi lereng bukit yang terletak di Kota Saba.”
Adapun Ya’uq adalah sesembahan Suku Hamdan, Nasr sesembahan Suku Himyar dan keluarga Dzi Kila’. Padahal, nama-nama itu adalah nama orang-orang saleh yang hidup zaman Nabi Nuh AS. Setelah mereka wafat, setan membisikkan kaum yang saleh supaya dibuat patung-patung mereka di tempat-tempat pertemuan dan menamainya sesuai dengan nama-nama mereka. Patung-patung itu tidak disembah sebelum orang-orang saleh itu mati dan ilmunya telah hilang dari kalangan mereka. Dari situlah, dimulai penyembahan terhadap berhala-berhala itu.
Wallahu'alam
Salah seorang sahabat yang pernah menyembah berhala-berhala itu adalah Umar bin Khattab. Diceritakan, Umar terkadang tersenyum bila dia mengingat perbuatannya sebelum Islam. Ia membuat sebuah adonan dari gandum untuk dijadikan sesembahan. Namun, pada saat ia kelaparan, ia pun memotong adonan itu dan kemudian memakannya.
Berikut adalah nama-nama yang diberikan kepada berhala-berhala pada masa jahiliyah itu.
Isaf dan Nailah
Berhala ini ditempatkan di pintu Ka’bah mesjid al-Haram.
Dhaizanan
Dua buah berhala yang dijadikan sesembahan oleh Judzaimah al-Abrasy di Hirah. Ada yang mengatakan, kedua berhala ini ditempatkan oleh Al-Mundzir al-Akbar di pintu Hirah agar setiap orang yang memasuki pintu Hirah bersujud kepada keduanya untuk menguji sekaligus mengetahui kepatuhan mereka.
Hubal
Berhala ini terdapat di dalam Ka’bah.
Uqaishir
Berhala milik Qudha’ah, Lakham, dan Amilah yang terletak di jalan utama kota Syam.
Al-Jalsad
Patung ini terletak di Hadramaut. Patung ini menjadi sembahan penduduk Kindah.
Dzul-Khalashah
Terletak di Tubalah antara Makkah dan Yaman. Berhala ini sangat diagungkan oleh kaum Kats’am, Bujailahzd As-Surat, dan orang-orang Hawazin yang tinggal disekitar mereka.
Dzusy Syara
Berhala ini dimiliki oleh Ban Harits bin Mubasyir Alazadi.
Dzul Kaffai
Berhala ini dimiliki oleh Daus
A’im
Berhala ini dimiliki oleh Azd As-Surat
Uzza
Berhala ini terdapat di sebelah kanan jalan dari Makkah menuju Irak. Uzza merupakan berhala yang paling besar di kalangan kaum Quraisy.
Lata
Berhala ini terletak di Kota Thaif. Sekarang, posisinya terletak di sebelah kiri menara Mesjid Ath-Thaif.
Manah
Merupakan berhala bangsa Arab yang paling tua. Berhala ini terletak di tepi pantai wilayah al-Musyallal di Qudaid, sebuah tempat antara Makkah dan Madinah.
Nasr
Sebuah berhala yang terdapat di Yaman. Berhala ini dibuat oleh penduduk Himyar dan mereka menyembahnya di daerah Balkha’
Wadd
Berhala ini dibuat oleh Kalb di Daumatul Jandal.
Ya’uq
Berhala ini dibuat oleh kabilah Hamdan di Desa Khaiwan, dekat kota Shan’a
Yaghuts
Berhala ini dibuat oleh Suku Madzhij dan penduduk Jurasy.
Demikian pendapat syauqi.
Mengutip hadits Nabi SAW riwayat Bukhari dari sanad Ibnu Abbas, dikatakan :
“Patung-patung yang ada pad zaman Nabi Nuh AS merupakan patung-patung yang disembah pula di kalangan bangsa Arab setelah itu. Adapun Wadd adalah berhala yang disembah oleh suku Kaib di Daumatul Jandal. Suwa adalah sesembahan Hudzail. Yaguts sesembahan suku Murad, kemudian berpindah ke Bani Ghatifdi lereng bukit yang terletak di Kota Saba.”
Adapun Ya’uq adalah sesembahan Suku Hamdan, Nasr sesembahan Suku Himyar dan keluarga Dzi Kila’. Padahal, nama-nama itu adalah nama orang-orang saleh yang hidup zaman Nabi Nuh AS. Setelah mereka wafat, setan membisikkan kaum yang saleh supaya dibuat patung-patung mereka di tempat-tempat pertemuan dan menamainya sesuai dengan nama-nama mereka. Patung-patung itu tidak disembah sebelum orang-orang saleh itu mati dan ilmunya telah hilang dari kalangan mereka. Dari situlah, dimulai penyembahan terhadap berhala-berhala itu.
Wallahu'alam